Untuk posting kali ini saya sengaja memilih bahasan mengenai teladan kepemimpinan Rasulullah Shalallaahu 'alayhi wasalam. Mengapa?... Hhmmm... ALLAH SWT selalu menghadirkan orang-orang di sekeliling kita sebagai bagian dari nikmat-NYA, kasih sayang-NYA, ujian-NYA, yang jika kita meluangkan waktu untuk berpikir sesungguhnya semua mengandung hikmah.
Khusus untuk salah seorang saudaraku yang mengemban amanah untuk memimpin, teriring doa saya, semoga ALLAH SWT membukakan hati dan membimbing antum agar mau berikhtiar sekuat tenaga untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam, amin.
Seperti yang telah disampaikan oleh K.H. Abdullah Qymnastiar dalam salah satu tulisannya mengenai cermin teladan kepemimpinan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam, bahwa pada dasarnya ada tiga hal mendasar yang harus dilaksanakan agar dapat melaksanakan amanah kepemimpinan dengan baik.
Pertama, sebelum memimpin orang lain, Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam selalu mengawali dengan memimpin dirinya sendiri. Beliau pimpin matanya sehingga tidak melihat apa pun yang akan membusukkan hatinya. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam memimpin tutur katanya sehingga tidak pernah berbicara kecuali kata-kata benar, indah, dan padat akan makna. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam pun memimpin nafsunya, keinginannya, dan memimpin keluarganya dengan cara terbaik sehingga Beliau mampu memimpin umat dengan cara dan hasil yang terbaik pula.
Kedua, Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam memperlihatkan kepemimpinannya tidak dengan banyak menyuruh atau melarang. Beliau memimpin dengan suri teladan yang baik. Pantaslah kalau keteladannya diabadikan dalam Alquran,
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Q.S. Alahzab: 21). Dalam kehidupannya, Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam senantiasa melakukan terlebih dahulu apa yang ia perintahkan kepada orang lain. Keteladanan ini sangat penting karena sehebat apa pun yang kita katakan tidak akan berharga kecuali kalau perbuatan kita seimbang dengan kata-kata. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam tidak menyuruh orang lain sebelum menyuruh dirinya sendiri. Rasulullah tidak melarang sebelum melarang dirinya. Kata dan perbuatannya amat serasi sehingga setiap kata-kata diyakini kebenarannya. Efeknya, dakwah Beliau punya kekuatan ruhiah yang sangat dahsyat. Dalam Alquran Allah Azza wa Jalla berfirman, "Amat besar kebencian ada kamu kerjakan" (QS Ashshaf: 3).
Ketiga, kepemimpinan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam tidak hanya menggunakan akal dan fisik, tetapi Beliau memimpin dengan kalbunya. Hati tidak akan pernah bisa disentuh kecuali dengan hati lagi. Dengan demikian, yang paling dibutuhkan oleh manusia adalah hati nurani, karena itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam menabur cinta kepada sahabatnya sehingga setiap orang bisa merasakan tatapannya dengan penuh kasih sayang, tutur katanya yang rahmatan lil alaamiin, dan perilakunya yang amat menawan. Seorang pemimpin yang hatinya hidup akan selalu merindukan kebaikan, keselamatan, kebahagiaan bagi yang dipimpinnya. Sabda Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam, "Sebaik-baik pemimpin kalian ialah yang kalian mencintainya dan dia mencintai kalian. Dia mendoakan kebaikan kalian dan kalian mendoakannya kebaikan. Sejelek-jelek pemimpin kalian ialah yang kalian membencinya dan ia membenci kalian. Kalian mengutuknya dan ia mengutuk kalian." Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dengan tulus dan menafkahkan jiwa raganya untuk kemaslahatan umat. Ia berkorban dengan mudah dan ringan karena merasa itulah kehormatan menjadi pemimpin, bukan mengorbankan orang lain. Marilah kita tundukkan hati dan maknai hidup dengan berkhidmat kepada orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya. Inilah "cermin" yang bisa kita raup dari kepemimpinan Rasulullah Muhammad shalallaahu 'alayhi wasalam pribadi agung, yang teladan-teladannya terus hidup dalam dada kita, kaum Muslimin hingga akhir zaman.
Khusus untuk salah seorang saudaraku yang mengemban amanah untuk memimpin, teriring doa saya, semoga ALLAH SWT membukakan hati dan membimbing antum agar mau berikhtiar sekuat tenaga untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam, amin.
Seperti yang telah disampaikan oleh K.H. Abdullah Qymnastiar dalam salah satu tulisannya mengenai cermin teladan kepemimpinan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam, bahwa pada dasarnya ada tiga hal mendasar yang harus dilaksanakan agar dapat melaksanakan amanah kepemimpinan dengan baik.
Pertama, sebelum memimpin orang lain, Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam selalu mengawali dengan memimpin dirinya sendiri. Beliau pimpin matanya sehingga tidak melihat apa pun yang akan membusukkan hatinya. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam memimpin tutur katanya sehingga tidak pernah berbicara kecuali kata-kata benar, indah, dan padat akan makna. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam pun memimpin nafsunya, keinginannya, dan memimpin keluarganya dengan cara terbaik sehingga Beliau mampu memimpin umat dengan cara dan hasil yang terbaik pula.
Kedua, Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam memperlihatkan kepemimpinannya tidak dengan banyak menyuruh atau melarang. Beliau memimpin dengan suri teladan yang baik. Pantaslah kalau keteladannya diabadikan dalam Alquran,
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Q.S. Alahzab: 21). Dalam kehidupannya, Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam senantiasa melakukan terlebih dahulu apa yang ia perintahkan kepada orang lain. Keteladanan ini sangat penting karena sehebat apa pun yang kita katakan tidak akan berharga kecuali kalau perbuatan kita seimbang dengan kata-kata. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam tidak menyuruh orang lain sebelum menyuruh dirinya sendiri. Rasulullah tidak melarang sebelum melarang dirinya. Kata dan perbuatannya amat serasi sehingga setiap kata-kata diyakini kebenarannya. Efeknya, dakwah Beliau punya kekuatan ruhiah yang sangat dahsyat. Dalam Alquran Allah Azza wa Jalla berfirman, "Amat besar kebencian ada kamu kerjakan" (QS Ashshaf: 3).
Ketiga, kepemimpinan Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam tidak hanya menggunakan akal dan fisik, tetapi Beliau memimpin dengan kalbunya. Hati tidak akan pernah bisa disentuh kecuali dengan hati lagi. Dengan demikian, yang paling dibutuhkan oleh manusia adalah hati nurani, karena itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam menabur cinta kepada sahabatnya sehingga setiap orang bisa merasakan tatapannya dengan penuh kasih sayang, tutur katanya yang rahmatan lil alaamiin, dan perilakunya yang amat menawan. Seorang pemimpin yang hatinya hidup akan selalu merindukan kebaikan, keselamatan, kebahagiaan bagi yang dipimpinnya. Sabda Rasulullah shalallaahu 'alayhi wasalam, "Sebaik-baik pemimpin kalian ialah yang kalian mencintainya dan dia mencintai kalian. Dia mendoakan kebaikan kalian dan kalian mendoakannya kebaikan. Sejelek-jelek pemimpin kalian ialah yang kalian membencinya dan ia membenci kalian. Kalian mengutuknya dan ia mengutuk kalian." Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dengan tulus dan menafkahkan jiwa raganya untuk kemaslahatan umat. Ia berkorban dengan mudah dan ringan karena merasa itulah kehormatan menjadi pemimpin, bukan mengorbankan orang lain. Marilah kita tundukkan hati dan maknai hidup dengan berkhidmat kepada orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya. Inilah "cermin" yang bisa kita raup dari kepemimpinan Rasulullah Muhammad shalallaahu 'alayhi wasalam pribadi agung, yang teladan-teladannya terus hidup dalam dada kita, kaum Muslimin hingga akhir zaman.
New Casino - JeMhub
Casino 순천 출장마사지 New York. 안산 출장안마 Casino. New York Hotel & 제주 출장샵 Casino. 논산 출장안마 The Venue. Address: 604 West 27th Street, New York 태백 출장마사지 City, NY